Pengalaman penderita diabetes dan stroke dari Pekalongan
sumber: Suara Merdeka, 20 juni 2003
Dua tahun saya menderita kencing manis dan stroke yang mengakibatkan lumpuh total. Tentu saja kondisi tersebut membuat aktivitas saya sebagai pengajar SD ikut terhenti. Dalam pengobatan, saya sangat mengutamakan pengobatan medis. Saya baru mengupayakan pengobatan alternative setelah menilai pengobatan medis berjalan sangat lambat.
Dalam keprihatinan, sejawat guru membawakan kefir bening. Hal tersebut membuat saya ingat kliping yang pernah saya simpan mengenai khasiat kefir. Tiga hari pertama mengkonsumsi, saya mulai merasakan manfaatnya, dan setelah sebulan setengah mengkonsumsi, hasilnya cukup signifikan. Stroke saya mulai sembuh, ditandai dengan sembuhnya lumpuh saya dan saya dapat berjalan. Gula darah menunjukkan penurunan cukup menggembirakan, dari 462 turun menjadi 131. Yang lebih menggembirakan saya adalah saya dapat mengajar lagi. Tulisan ini saya buat semata-mata dengan harapan bermanfaat bagi sesama.
Pengalaman penderita impotensi dari Pekalongan
sumber:Suara Merdeka, 19 Maret 2005
Saya mempunyai keluhan selama lebih dari dari 2 tahun, dan berupaya menyembuhkan gangguan tidak berfungsinya alat reproduksi saya dengan normal dalam melaksanakan tugas suami istri. “Alat” saya tidak mau bangun meski sudah diobati, baik secara medis maupun non-medis, bahkan dengan minum jamu. Penyembuhan alternative tidak terhitung jumlahnya. Kondisi ini membuat saya kecil hati dan rendah diri. Hanya kesabaran dan ketelatenan istri yang terus memberi semangat agar saya optimis dan berikhtiar. Hal inilah yang membesarkan hati. Saya merasa peran istri cukup besar dalam proses penyembuhan saya.
Istri saya menunjukkan adanya tulisan mengenai khasiat kefir, dan dengan telaten tiap hari menyuguhkan saya kefir untuk diminum. Tidak adanya perubahan dalam minggu pertama membuat saya cemas. Lagi-lagi istri membesarkan hati dan terus memompa semangat agar saya tidak patah semangat dan melanjutkan minum. Pada hari ke-11, saat bangun tidur, “alat” saya bisa bangun. Saya terkejut antara percaya dan tidak. Saya semangat melanjutkan minum kefir dengan berpikiran agar lebih sempurna kesembuhan saya, sampai 21 hari saya menkonsumsi kefir. Sekarang keluhan yang berhubungan dengan tugas suami telah sembuh, dan saya merasa menjadi sempurna.
Pengalaman seorang penderita diabetes turunan, dari Edy Purwanto, Slawi, Tegal
sumber: majalah Intisari No.32, Edisi Mei 2006
Sebagai penderita diabetes karena genetika, kondisi saya sangat menyedihkan selama 16 tahun terakhir. Berat badan saya semula 65 kg hanya tinggal 45 kg (keluhan banyak orang yang sudah menderita diabetes banyak mengalami komplikasi). Meski saya selalu disiplin minum obat dan periksa ke dokter serta melakukan senam pernapasan, komplikasi tetap terjadi; pengelihatan kabur, impotensi, nyeri sekujur tubuh dan telapak kaki terasa tebal. Ini merupakan cerita umum penderita diabetes.
Saat itu sedang heboh suatu buah berkhasiat obat, dan saya coba mengkonsumsinya. Bulan ke-1, saya tidak merasakan adanya perubahan, malah kadar gula darah naik dari 481 ke 487 reduksi urine (red ur) (+ + +). Bulan kedua, gula darah naik ke 498 red ur (+ + +) dan segala keluhan tetap ada.
Ada heboh lain minyak nabati yang juga berkhasiat obat, saya pun tidak ketinggalan mengkonsumsinya. Dalam sebulan gula darah naik menjadi 517 red ur (+ + +) sehingga saya tidak melanjutkan konsumsi.
Ditengah keputusasaan, saya mendapat saran untuk mengkonsumsi kefir bening. Minggu ke-1, pengelihatan kabur tinggal 50%, impotensi membaik, nyeri di tubuh dan rasa tebal di telapak kaki berkurang. Lalu diakhir bulan, gula darah yang semula 517 menjadi 182 red ur. Semua komplikasi sembuh, berat badan menjadi 51 kg.
Bulan berikutnya saya tetap menkonsumsi kefir bening dengan volume sama. Tetapi karena melihat hasil yang menggembirakan, saya memberanikan mengkonsumsi lebih dan bekerja lebih banyak. Hasilnya 152 red ur dan berat badan menjadi 61 kg.
Saya bersyukur karena segala keluhan benar-benar hilang. Menyadari penyembuhan diabetes sangat sulit, selanjutnya saya tetap tidak ragu mengkonsumsi kefir untuk perawatan. Pengalaman saya ini merupakan penyembuhan alami tanpa efek samping.
Di bulan-bulan berikutnya, saya takut control gula darah karena khawatir naik (meski tanpa keluhan) dan berat badan saya naik lagi menjadi 65 kg. Akhirnya saya memberanikan diri mengecek gula darah dan ternyata gula darah saya stabil diangka 120 red ur. Semua data hasil pemeriksaan laboratorium ada pada Redaksi (Intisari).
Kefir Bening Efektif Obati Diabetes
PENYAKIT kencing manis atau diabetes merupakan penyakit yang sangat ditakuti saat ini. Diabetes kebanyakan diderita oleh usia lanjut, tetapi usia di bawah 40 tahun ada pula yang bisa terkena. Saya dinyatakan diabetes secara medis sejak 1987. Saat itu belum terasa dampaknya dan masih aktif kerja sebagai PNS. Puncak penderitaan sekira tahun 1996, kadar gula saya 300 lebih, saya hanya menggunakan pengobatan medis dan belum menampakkan hasil. Fisik terasa lemah, wajah pucat, bahkan berat badan turun, yang semula 60 kg menjadi 45 kg. Saya selalu mengikuti berita dari media yang memuat berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan. Sebagai seorang Muslim kita diwajibkan untuk berikhtiar untuk kesembuhan, pengobatan alternatif sudah saya coba, mulai dari pijat, jamu godogan, obat dari MLM, dan obat dari luar negeri.
Saya pernah mencoba minum salah satu obat. Pada mulanya, kadar gula bisa turun, tetapi lama-lama naik lagi. Saya coba ramuan dari Cina, bisa turun, tetapi hanya sedikit. Pada 27 Juli 2003, saya baca surat pembaca "PR" mengenai kefir bening, kemudian saya kliping. Akhirnya saya coba beli dan minum selama 10 hari, di badan rasanya enak dan rasanya seperti bertenaga lagi. Kadar gula yang semula 311, alhamdulillah turun menjadi 157, dan berat badan saya mulai naik lagi (terlampir bukti hasil pemeriksaan laboratorium).
Sampai sekarang saya terus mengonsumsi kefir bening. Hasil tes laboratorium menunjukkan gula darah saya sekarang cukup stabil. Saya ucapkan terima kasih pada redaksi karena memuat informasi tersebut sehingga sekarang saya jadi lebih sehat.
H. Suratma
Lingk. Cipadung RT 2 RW 6
Kab. Sumedang
Sehat Kembali
Beberapa waktu lalu saya baca mengenai kencing manis yang ditulis Sdr Ciptono, Batang dan sembuh setelah minum kefir bening. Demikian juga yang dialami paman saya di Sumedang, secara medis dinyatakan terkena diabetes sejak tahun 1987 dan puncak penderitaan terjadi tahun 1996 dengan kadar gula 300 mg/dl.
Ketika itu beliau hanya menggunakan pengobatan medis dan belum menampakkan hasil fisik terasa lemah, wajah pucat, bahkan berat badan turun, semula 60 kg menjadi 45 kg. Berbagai macam pengobatan telah dicoba mulai dari pijat, jamu godokan, obat dari luar negeri. Kemudian beliau mendapat informasi dari koran mengenai diabetes dan kefirbening. Akhirnya dicoba 10 botol, di badan terasa enak dan bertenaga lagi. Begitu pula kadar gula yang semula 311 mg/dl turun menjadi 157 mg/dl dan berat badan naik lagi. Hasil lab terakhir gula darah 123 mg/dl.
Sampai sekarang terus mengonsumsi. Beliau sekarang bisa melakukan aktivitasnya sebagai dosen dengan tenang. Kesembuhan dari diabetes identik dengan pola hidup yang disiplin. Semoga pengalaman keluarga kami bermanfaat bagi sesama.
Maryono
Jl S Parman 890 Rt 5/Rw 3 Kampung Baru, Purwokerto
Benar, Kefir Meringankan Diabetes
MEMBACA Surat Pembaca dari Sdr. Kasmadi ("Pikiran Rakyat" 24 Oktober 2004) saya perlu menguraikan pengalaman saya tentang diabetes.
Saya adalah pengajar di Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Bandung. Saya mulai menderita diabetes sejak tahun 2002, dan komplikasinya membuat penglihatan saya terganggu sehingga saya tidak bisa mengajar sejak bulan Februari 2003.
Setelah mendengar tentang kefir, saya menghubungi pembuat/peneliti kefir, yang kemudian datang ke rumah saya pada bulan April 2004. Setelah melihat kondisi saya (yang tidak dapat mengenali orang dari jarak 1 meter), saya dianjurkan untuk meminum kefir utama (berwarna putih dan kental, dengan rasa seperti yoghurt) dan kefir bening. Dalam sehari saya mengonsumsi 3 gelas kefir utama dan 2 gelas kefir bening selama kurang lebih satu bulan.
Pelan-pelan kondisi tubuh saya membaik, seiring dengan penglihatan saya juga makin jelas. Tiga bulan setelah mengonsumsi kefir, saya sudah dapat membaca dengan kacamata plus 4, dan sudah dapat mengendarai mobil lagi, serta kembali mengajar di Unsiba sejak Agustus 2004. Saat ini saya mengonsumsi 2 gelas kefir utama dan 1 gelas kefir bening sehari.
Berdasarkan keterangan yang saya terima, hal penting tentang kefir:
1. Kefir adalah pangan probiotik, yaitu susu murni yang difermentasi dengan kefir grains, yang berfungsi sebagai sumber gizi yang lengkap, dan membantu terjadinya metabolisme tubuh secara baik.
2. Kefir bening adalah bagian dari kefir yang sebagian komponen probiotik, dan komponen lain yang tidak larut dikeluarkan. Kefir ini sangat cepat diserap oleh tubuh dan sangat mudah masuk dalam proses metabolisme.
3. Pada prinsipnya kefir adalah makanan, namun juga memiliki khasiat penyembuhan.
Ir. Dadang Suchyar
Gg. Pelita No. 405/187B
Cijerah Bandung
KANKER PAYUDARA
Ny. Yvonne (Jakarta), 49 th:
Sekitar 2 tahun lalu saya didiagnosa terkena kanker payudara stadium 3. Saya mencoba pengobatan modern dan tradisional terbaik agar bisa sembuh total. Saya tidak mau payudara saya diangkat. Saya menjalani 1 kali kemoterapi. Setelah satu tahun, stadium turun menjadi 2, namun tetap tidak bisa sembuh. Uang telah banyak keluar. Saya tidak mau jadi beban finansial rumah tangga.
Saya lalu mencoba membuat kefir sendiri, dalam tiga bulan sejak saya menyertakan kefir dalam diet saya, kanker turun jadi stadium 1.
Saya tidak biasa bicara panjang lebar. Yang jelas kefir sangat luar biasa. Tidak ada lagi kemoterapi yang menakutkan. Saya memang belum 100% sembuh, tapi selalu ada perkembangan yang menggembirakan tiap kali saya check up. Saya percaya, kanker saya akan terus berkurang, sel demi sel, cepat atau lambat. Saya ucapkan terima kasih banyak untuk Kefir.
KOLESTEROL TINGGI
Tn. Hasan (Surabaya), 57 th:
Saya seorang yang masih aktif di sebuah organisasi nasional yang besar. Karena aktivitas yang padat, saya sering harus bolak-balik Surabaya-Jakarta. Satu bulan bisa empat kali saya ke Jakarta.
Tiga tahun lalu, suatu hari saya mendadak merasa pusing , jantung berdesir dan berkeringat. Setelah diperiksa ternyata kolesterol jahat saya meningkat hingga 150 mg/dl. Jantung dan maag saya juga bermasalah. Dokter memperingatkan saya untuk istirahat total dan minum obat-obatan yang mahal. Jika beristirahat total, badan kembali sehat. Tapi sekali saja kembali beraktivitas ke luar kota, tubuh kembali sakit.
Setahun yang lalu akhirnya saya bertemu dengan Kefir. Saya akhirnya mulai membuat sendiri kefir di rumah. Luar biasa, setelah seminggu mengkonsumsi kefir, tubuh saya menjadi jauh lebih segar dari biasanya. Sakit maag berangsur menghilang. Sebulan kemudian, saya nekat terbang ke Jakarta untuk kembali beraktivitas. Hasilnya luar biasa. Tubuh tetap fit, tidak sakit.
Kini saya kembali berorganisasi seperti biasa, hanya saja sedikit dikurangi. Saya masih kuat mondar-mandir Surabaya-Jakarta tiga kali dalam sebulan. Tapi yang terpenting, kolesterol jahat saya kembali normal dibawah 120 mg/dl, dan saya tidak pernah lagi mendapat masalah dengan jantung saya. Konsumsi obat dokter dihilangkan, diganti dengan multivitamin. Ini semua berkat Kefir. Terima kasih Kefir.
DIABETES - SAKIT GULA
Tn. Edward (Jakarta), 50 th:
Saya mengindap diabetes sejak berusia 40 tahun. Walaupun telah berobat kesana kemari, tetap saja saya kesulitan mengendalikan kadar gula darah saya. Kadar gula darah saya selalu diatas 180 mg/dl, dan akan melonjak menjadi 270 mg/dl sesudah makan. Obat-obatan hanya mengendalikan kadar gula secara sementara saja. Tiap bulan saya mengeluarkan biaya pengobatan Rp 1,5 hingga 3 jutaan hanya untuk mengendalikan diabetes saya. Konsumsi obat secara rutin dalam jangka panjang membuat saya khawatir dengan kondisi liver dan ginjal saya. Saya sudah mendekati rasa putus asa dengan kondisi saya, sebelum akhirnya saya menemukan solusi sehat kefir yang sangat luar biasa.
Sekitar setahun yang lalu saya tertarik dan memutuskan untuk belajar Kefir. Dari pelajaran ini saya bisa membuat sendiri kefir dan kefir bening untuk konsumsi saya. Luar biasa, hanya dalam dua minggu mengkonsumsi kefir, kadar gula saya turun hingga dibawah 150 mg/dl, terkendali di kisaran 120 -150 mg/dl saja. Sekitar 3 bulan sejak saya rajin mengkonsumsi kefir, dokter kini meresepkan obat hanya 1/3 dari biasanya. Anggaran pengobatan saya turun dari Rp 1,5 - 3 juta menjadi hanya Rp 500 - 700 ribu perbulannya! Saya menghemat jutaan rupiah per tahun! Saya tidak akan mengatakan bahwa saya sembuh total, tapi saya sangat sehat. Semakin sedikit obat kimia yang saya konsumsi membuat liver dan ginjal saya jauh lebih sehat. Terima kasih Kefir!
KOLESTEROL TINGGI - JANTUNG - DIABETES
Tn. Michael (Jakarta), 52 th:
Saya menderita kolesterol tinggi dan hipertensi sejak berusia 35 tahun. Sepuluh tahun kemudian saya terkena serangan jantung ringan. Umur 48 tahun saya akhirnya didiagnosa menderita diabetes juga. Kadar gula darah saya tak terkendali di kisaran 200 hingga 380 mg/dl. Saya sangat cemas. Saya terserang vertigo. Lengkap sudah! Saya berobat hingga ke luar negeri. Kondisi saya memang membaik, tapi harus dibayar dengan besarnya biaya perawatan kesehatan yang harus saya keluarkan, yang mencapai Rp 8-12 juta tiap bulannya. Saya sangat mapan secara finansial, dan biaya perawatan kesehatan yang sangat mahal tidak masalah bagi saya. Namun saya khawatir dengan kondisi liver saya, yang terus-menerus diserang dengan obat-obatan kimia dalam waktu lama. Saya ingin mencari solusi yang lebih baik! Saya tidak mau liver saya menjadi korban.
Beruntung, sekitar dua tahun yang lalu saya direkomendasikan oleh teman saya untuk mencoba Kefir. Saya lalu membeli 20 liter kefir dan kefir bening untuk dicoba. Luar biasa, seminggu setelah rajin mengkonsumsi kefir, badan saya sangat segar. Saya lalu memeriksakan kesehatan saya ke lab. Hasilnya sangat menggembirakan. Kadar kolesterol jahat dan gula darah saya turun. Setelah mulai membuatnya, kini memproduksi 3-4 liter kefir per hari untuk konsumsi sendiri dan keluarga. Dokter akhirnya mengurangi resep obat saya hingga menjadi 1/4 dari biasanya. Anggaran perawatan kesehatan saya turun drastis, kini hanya sekitar Rp 2-3 juta saja per bulannya. Saya menghemat Rp 80 jutaan tiap tahun. Itu penghematan yang lumayan. Tentu saja saya tetap rajin memeriksakan diri ke dokter, tetapi yang terpenting adalah saya dapat mengurangi konsumsi obat. Kondisi saya setahun terakhir Gula: 110-170 mg/dl, LDL: 100-135 mg/dl. Vertigo nyaris tidak pernah muncul lagi. Jantung dan liver saya juga menjadi jauh lebih sehat. Terima kasih Kefir, saya sangat beruntung bisa mengenal anda!
MAAG KOLESTEROL GULA DARAH TINGGI
Tn. Peter (Surabaya), 47 th:
Saya seorang usahawan aktif sejak berusia 25 tahun. Sering karena kesibukan saya, pola makan saya menjadi tidak teratur, sering terlambat makan dan jika ada kesempatan untuk makan, menjadi tidak terkendali. Saya makan apa saja yang bisa dimakan. Gula, gorengan, sate, gulai, junk food dan segala makanan berkolesterol tinggi lainnya. Saya juga peminum kopi kelas berat. Tidak perlu menunggu lama, umur 30 saya akhirnya terserang maag akut. Lima tahun kemudian giliran kolesterol jahat meneror saya dengan kadar diatas 130 mg/dl. Tekanan darah naik. Jantung saya mulai sering berdebar tak terkendali, terutama pada saat stres pekerjaan. Saya lalu menjalani pengobatan modern sekaligus rajin mengkonsumsi ramuan Tiongkok. Sejauh ini sangat menolong. Namun biaya perawatan kesehatan yang saya keluarkan sangat 'lumayan', sekitar 4-5 juta rupiah per bulannya. Setidaknya saya sudah mengeluarkan biaya hampir seperempat milyar rupiah dalam 4 tahun, hanya untuk perawatan kesehatan saja. Itu terjadi sebelum saya mengenal Kefir secara tidak sengaja (yang ternyata merubah hidup saya).
Beruntung, sekitar 2 tahun yang lalu saya bertemu dengan Kefir. Saat itu saya belum mengenal kefir sama sekali, dan agak ragu, tidak mau percaya begitu saja dengan Kefir, hari itu juga saya browsing internet via laptop untuk mempelajari segala sesuatu mengenai mahluk yang bernama kefir itu. Informasi yang saya dapat di internet sungguh sangat mencengangkan saya. Saya lalu belajar Kefir. Saya memproduksi 2-3 liter per hari untuk konsumsi saya dan keluarga. Hasilnya sangat luar biasa! Sebulan sejak rajin mengkonsumsi kefir, gangguan maag saya nyaris tak pernah muncul lagi, kolesterol terkendali dibawah 120 mg/dl, gula darah sangat normal. Bahkan berat badan saya turun dari 80kg (gemuk) menjadi 70 kg (ideal ++) hanya dalam waktu setengah tahun. Kini saya hanya menjalani check up tiap 4 bulan sekali. Konsumsi herbal Tiongkok yang pahit bisa saya kurangi menjadi 1/3 dari biasanya. Biaya perawatan kesehatan saya turun dari Rp 4-5 juta menjadi hanya Rp 1 jutaan saja per bulannya. Saya merasa sangat sehat! Finansial saya juga ikut sehat! Salut untuk Kefir! Thanx, sukses selalu!
sumber: Suara Merdeka, 20 juni 2003
Dua tahun saya menderita kencing manis dan stroke yang mengakibatkan lumpuh total. Tentu saja kondisi tersebut membuat aktivitas saya sebagai pengajar SD ikut terhenti. Dalam pengobatan, saya sangat mengutamakan pengobatan medis. Saya baru mengupayakan pengobatan alternative setelah menilai pengobatan medis berjalan sangat lambat.
Dalam keprihatinan, sejawat guru membawakan kefir bening. Hal tersebut membuat saya ingat kliping yang pernah saya simpan mengenai khasiat kefir. Tiga hari pertama mengkonsumsi, saya mulai merasakan manfaatnya, dan setelah sebulan setengah mengkonsumsi, hasilnya cukup signifikan. Stroke saya mulai sembuh, ditandai dengan sembuhnya lumpuh saya dan saya dapat berjalan. Gula darah menunjukkan penurunan cukup menggembirakan, dari 462 turun menjadi 131. Yang lebih menggembirakan saya adalah saya dapat mengajar lagi. Tulisan ini saya buat semata-mata dengan harapan bermanfaat bagi sesama.
Pengalaman penderita impotensi dari Pekalongan
sumber:Suara Merdeka, 19 Maret 2005
Saya mempunyai keluhan selama lebih dari dari 2 tahun, dan berupaya menyembuhkan gangguan tidak berfungsinya alat reproduksi saya dengan normal dalam melaksanakan tugas suami istri. “Alat” saya tidak mau bangun meski sudah diobati, baik secara medis maupun non-medis, bahkan dengan minum jamu. Penyembuhan alternative tidak terhitung jumlahnya. Kondisi ini membuat saya kecil hati dan rendah diri. Hanya kesabaran dan ketelatenan istri yang terus memberi semangat agar saya optimis dan berikhtiar. Hal inilah yang membesarkan hati. Saya merasa peran istri cukup besar dalam proses penyembuhan saya.
Istri saya menunjukkan adanya tulisan mengenai khasiat kefir, dan dengan telaten tiap hari menyuguhkan saya kefir untuk diminum. Tidak adanya perubahan dalam minggu pertama membuat saya cemas. Lagi-lagi istri membesarkan hati dan terus memompa semangat agar saya tidak patah semangat dan melanjutkan minum. Pada hari ke-11, saat bangun tidur, “alat” saya bisa bangun. Saya terkejut antara percaya dan tidak. Saya semangat melanjutkan minum kefir dengan berpikiran agar lebih sempurna kesembuhan saya, sampai 21 hari saya menkonsumsi kefir. Sekarang keluhan yang berhubungan dengan tugas suami telah sembuh, dan saya merasa menjadi sempurna.
Pengalaman seorang penderita diabetes turunan, dari Edy Purwanto, Slawi, Tegal
sumber: majalah Intisari No.32, Edisi Mei 2006
Sebagai penderita diabetes karena genetika, kondisi saya sangat menyedihkan selama 16 tahun terakhir. Berat badan saya semula 65 kg hanya tinggal 45 kg (keluhan banyak orang yang sudah menderita diabetes banyak mengalami komplikasi). Meski saya selalu disiplin minum obat dan periksa ke dokter serta melakukan senam pernapasan, komplikasi tetap terjadi; pengelihatan kabur, impotensi, nyeri sekujur tubuh dan telapak kaki terasa tebal. Ini merupakan cerita umum penderita diabetes.
Saat itu sedang heboh suatu buah berkhasiat obat, dan saya coba mengkonsumsinya. Bulan ke-1, saya tidak merasakan adanya perubahan, malah kadar gula darah naik dari 481 ke 487 reduksi urine (red ur) (+ + +). Bulan kedua, gula darah naik ke 498 red ur (+ + +) dan segala keluhan tetap ada.
Ada heboh lain minyak nabati yang juga berkhasiat obat, saya pun tidak ketinggalan mengkonsumsinya. Dalam sebulan gula darah naik menjadi 517 red ur (+ + +) sehingga saya tidak melanjutkan konsumsi.
Ditengah keputusasaan, saya mendapat saran untuk mengkonsumsi kefir bening. Minggu ke-1, pengelihatan kabur tinggal 50%, impotensi membaik, nyeri di tubuh dan rasa tebal di telapak kaki berkurang. Lalu diakhir bulan, gula darah yang semula 517 menjadi 182 red ur. Semua komplikasi sembuh, berat badan menjadi 51 kg.
Bulan berikutnya saya tetap menkonsumsi kefir bening dengan volume sama. Tetapi karena melihat hasil yang menggembirakan, saya memberanikan mengkonsumsi lebih dan bekerja lebih banyak. Hasilnya 152 red ur dan berat badan menjadi 61 kg.
Saya bersyukur karena segala keluhan benar-benar hilang. Menyadari penyembuhan diabetes sangat sulit, selanjutnya saya tetap tidak ragu mengkonsumsi kefir untuk perawatan. Pengalaman saya ini merupakan penyembuhan alami tanpa efek samping.
Di bulan-bulan berikutnya, saya takut control gula darah karena khawatir naik (meski tanpa keluhan) dan berat badan saya naik lagi menjadi 65 kg. Akhirnya saya memberanikan diri mengecek gula darah dan ternyata gula darah saya stabil diangka 120 red ur. Semua data hasil pemeriksaan laboratorium ada pada Redaksi (Intisari).
Kefir Bening Efektif Obati Diabetes
PENYAKIT kencing manis atau diabetes merupakan penyakit yang sangat ditakuti saat ini. Diabetes kebanyakan diderita oleh usia lanjut, tetapi usia di bawah 40 tahun ada pula yang bisa terkena. Saya dinyatakan diabetes secara medis sejak 1987. Saat itu belum terasa dampaknya dan masih aktif kerja sebagai PNS. Puncak penderitaan sekira tahun 1996, kadar gula saya 300 lebih, saya hanya menggunakan pengobatan medis dan belum menampakkan hasil. Fisik terasa lemah, wajah pucat, bahkan berat badan turun, yang semula 60 kg menjadi 45 kg. Saya selalu mengikuti berita dari media yang memuat berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan. Sebagai seorang Muslim kita diwajibkan untuk berikhtiar untuk kesembuhan, pengobatan alternatif sudah saya coba, mulai dari pijat, jamu godogan, obat dari MLM, dan obat dari luar negeri.
Saya pernah mencoba minum salah satu obat. Pada mulanya, kadar gula bisa turun, tetapi lama-lama naik lagi. Saya coba ramuan dari Cina, bisa turun, tetapi hanya sedikit. Pada 27 Juli 2003, saya baca surat pembaca "PR" mengenai kefir bening, kemudian saya kliping. Akhirnya saya coba beli dan minum selama 10 hari, di badan rasanya enak dan rasanya seperti bertenaga lagi. Kadar gula yang semula 311, alhamdulillah turun menjadi 157, dan berat badan saya mulai naik lagi (terlampir bukti hasil pemeriksaan laboratorium).
Sampai sekarang saya terus mengonsumsi kefir bening. Hasil tes laboratorium menunjukkan gula darah saya sekarang cukup stabil. Saya ucapkan terima kasih pada redaksi karena memuat informasi tersebut sehingga sekarang saya jadi lebih sehat.
H. Suratma
Lingk. Cipadung RT 2 RW 6
Kab. Sumedang
Sehat Kembali
Beberapa waktu lalu saya baca mengenai kencing manis yang ditulis Sdr Ciptono, Batang dan sembuh setelah minum kefir bening. Demikian juga yang dialami paman saya di Sumedang, secara medis dinyatakan terkena diabetes sejak tahun 1987 dan puncak penderitaan terjadi tahun 1996 dengan kadar gula 300 mg/dl.
Ketika itu beliau hanya menggunakan pengobatan medis dan belum menampakkan hasil fisik terasa lemah, wajah pucat, bahkan berat badan turun, semula 60 kg menjadi 45 kg. Berbagai macam pengobatan telah dicoba mulai dari pijat, jamu godokan, obat dari luar negeri. Kemudian beliau mendapat informasi dari koran mengenai diabetes dan kefirbening. Akhirnya dicoba 10 botol, di badan terasa enak dan bertenaga lagi. Begitu pula kadar gula yang semula 311 mg/dl turun menjadi 157 mg/dl dan berat badan naik lagi. Hasil lab terakhir gula darah 123 mg/dl.
Sampai sekarang terus mengonsumsi. Beliau sekarang bisa melakukan aktivitasnya sebagai dosen dengan tenang. Kesembuhan dari diabetes identik dengan pola hidup yang disiplin. Semoga pengalaman keluarga kami bermanfaat bagi sesama.
Maryono
Jl S Parman 890 Rt 5/Rw 3 Kampung Baru, Purwokerto
Benar, Kefir Meringankan Diabetes
MEMBACA Surat Pembaca dari Sdr. Kasmadi ("Pikiran Rakyat" 24 Oktober 2004) saya perlu menguraikan pengalaman saya tentang diabetes.
Saya adalah pengajar di Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Bandung. Saya mulai menderita diabetes sejak tahun 2002, dan komplikasinya membuat penglihatan saya terganggu sehingga saya tidak bisa mengajar sejak bulan Februari 2003.
Setelah mendengar tentang kefir, saya menghubungi pembuat/peneliti kefir, yang kemudian datang ke rumah saya pada bulan April 2004. Setelah melihat kondisi saya (yang tidak dapat mengenali orang dari jarak 1 meter), saya dianjurkan untuk meminum kefir utama (berwarna putih dan kental, dengan rasa seperti yoghurt) dan kefir bening. Dalam sehari saya mengonsumsi 3 gelas kefir utama dan 2 gelas kefir bening selama kurang lebih satu bulan.
Pelan-pelan kondisi tubuh saya membaik, seiring dengan penglihatan saya juga makin jelas. Tiga bulan setelah mengonsumsi kefir, saya sudah dapat membaca dengan kacamata plus 4, dan sudah dapat mengendarai mobil lagi, serta kembali mengajar di Unsiba sejak Agustus 2004. Saat ini saya mengonsumsi 2 gelas kefir utama dan 1 gelas kefir bening sehari.
Berdasarkan keterangan yang saya terima, hal penting tentang kefir:
1. Kefir adalah pangan probiotik, yaitu susu murni yang difermentasi dengan kefir grains, yang berfungsi sebagai sumber gizi yang lengkap, dan membantu terjadinya metabolisme tubuh secara baik.
2. Kefir bening adalah bagian dari kefir yang sebagian komponen probiotik, dan komponen lain yang tidak larut dikeluarkan. Kefir ini sangat cepat diserap oleh tubuh dan sangat mudah masuk dalam proses metabolisme.
3. Pada prinsipnya kefir adalah makanan, namun juga memiliki khasiat penyembuhan.
Ir. Dadang Suchyar
Gg. Pelita No. 405/187B
Cijerah Bandung
KANKER PAYUDARA
Ny. Yvonne (Jakarta), 49 th:
Sekitar 2 tahun lalu saya didiagnosa terkena kanker payudara stadium 3. Saya mencoba pengobatan modern dan tradisional terbaik agar bisa sembuh total. Saya tidak mau payudara saya diangkat. Saya menjalani 1 kali kemoterapi. Setelah satu tahun, stadium turun menjadi 2, namun tetap tidak bisa sembuh. Uang telah banyak keluar. Saya tidak mau jadi beban finansial rumah tangga.
Saya lalu mencoba membuat kefir sendiri, dalam tiga bulan sejak saya menyertakan kefir dalam diet saya, kanker turun jadi stadium 1.
Saya tidak biasa bicara panjang lebar. Yang jelas kefir sangat luar biasa. Tidak ada lagi kemoterapi yang menakutkan. Saya memang belum 100% sembuh, tapi selalu ada perkembangan yang menggembirakan tiap kali saya check up. Saya percaya, kanker saya akan terus berkurang, sel demi sel, cepat atau lambat. Saya ucapkan terima kasih banyak untuk Kefir.
KOLESTEROL TINGGI
Tn. Hasan (Surabaya), 57 th:
Saya seorang yang masih aktif di sebuah organisasi nasional yang besar. Karena aktivitas yang padat, saya sering harus bolak-balik Surabaya-Jakarta. Satu bulan bisa empat kali saya ke Jakarta.
Tiga tahun lalu, suatu hari saya mendadak merasa pusing , jantung berdesir dan berkeringat. Setelah diperiksa ternyata kolesterol jahat saya meningkat hingga 150 mg/dl. Jantung dan maag saya juga bermasalah. Dokter memperingatkan saya untuk istirahat total dan minum obat-obatan yang mahal. Jika beristirahat total, badan kembali sehat. Tapi sekali saja kembali beraktivitas ke luar kota, tubuh kembali sakit.
Setahun yang lalu akhirnya saya bertemu dengan Kefir. Saya akhirnya mulai membuat sendiri kefir di rumah. Luar biasa, setelah seminggu mengkonsumsi kefir, tubuh saya menjadi jauh lebih segar dari biasanya. Sakit maag berangsur menghilang. Sebulan kemudian, saya nekat terbang ke Jakarta untuk kembali beraktivitas. Hasilnya luar biasa. Tubuh tetap fit, tidak sakit.
Kini saya kembali berorganisasi seperti biasa, hanya saja sedikit dikurangi. Saya masih kuat mondar-mandir Surabaya-Jakarta tiga kali dalam sebulan. Tapi yang terpenting, kolesterol jahat saya kembali normal dibawah 120 mg/dl, dan saya tidak pernah lagi mendapat masalah dengan jantung saya. Konsumsi obat dokter dihilangkan, diganti dengan multivitamin. Ini semua berkat Kefir. Terima kasih Kefir.
DIABETES - SAKIT GULA
Tn. Edward (Jakarta), 50 th:
Saya mengindap diabetes sejak berusia 40 tahun. Walaupun telah berobat kesana kemari, tetap saja saya kesulitan mengendalikan kadar gula darah saya. Kadar gula darah saya selalu diatas 180 mg/dl, dan akan melonjak menjadi 270 mg/dl sesudah makan. Obat-obatan hanya mengendalikan kadar gula secara sementara saja. Tiap bulan saya mengeluarkan biaya pengobatan Rp 1,5 hingga 3 jutaan hanya untuk mengendalikan diabetes saya. Konsumsi obat secara rutin dalam jangka panjang membuat saya khawatir dengan kondisi liver dan ginjal saya. Saya sudah mendekati rasa putus asa dengan kondisi saya, sebelum akhirnya saya menemukan solusi sehat kefir yang sangat luar biasa.
Sekitar setahun yang lalu saya tertarik dan memutuskan untuk belajar Kefir. Dari pelajaran ini saya bisa membuat sendiri kefir dan kefir bening untuk konsumsi saya. Luar biasa, hanya dalam dua minggu mengkonsumsi kefir, kadar gula saya turun hingga dibawah 150 mg/dl, terkendali di kisaran 120 -150 mg/dl saja. Sekitar 3 bulan sejak saya rajin mengkonsumsi kefir, dokter kini meresepkan obat hanya 1/3 dari biasanya. Anggaran pengobatan saya turun dari Rp 1,5 - 3 juta menjadi hanya Rp 500 - 700 ribu perbulannya! Saya menghemat jutaan rupiah per tahun! Saya tidak akan mengatakan bahwa saya sembuh total, tapi saya sangat sehat. Semakin sedikit obat kimia yang saya konsumsi membuat liver dan ginjal saya jauh lebih sehat. Terima kasih Kefir!
KOLESTEROL TINGGI - JANTUNG - DIABETES
Tn. Michael (Jakarta), 52 th:
Saya menderita kolesterol tinggi dan hipertensi sejak berusia 35 tahun. Sepuluh tahun kemudian saya terkena serangan jantung ringan. Umur 48 tahun saya akhirnya didiagnosa menderita diabetes juga. Kadar gula darah saya tak terkendali di kisaran 200 hingga 380 mg/dl. Saya sangat cemas. Saya terserang vertigo. Lengkap sudah! Saya berobat hingga ke luar negeri. Kondisi saya memang membaik, tapi harus dibayar dengan besarnya biaya perawatan kesehatan yang harus saya keluarkan, yang mencapai Rp 8-12 juta tiap bulannya. Saya sangat mapan secara finansial, dan biaya perawatan kesehatan yang sangat mahal tidak masalah bagi saya. Namun saya khawatir dengan kondisi liver saya, yang terus-menerus diserang dengan obat-obatan kimia dalam waktu lama. Saya ingin mencari solusi yang lebih baik! Saya tidak mau liver saya menjadi korban.
Beruntung, sekitar dua tahun yang lalu saya direkomendasikan oleh teman saya untuk mencoba Kefir. Saya lalu membeli 20 liter kefir dan kefir bening untuk dicoba. Luar biasa, seminggu setelah rajin mengkonsumsi kefir, badan saya sangat segar. Saya lalu memeriksakan kesehatan saya ke lab. Hasilnya sangat menggembirakan. Kadar kolesterol jahat dan gula darah saya turun. Setelah mulai membuatnya, kini memproduksi 3-4 liter kefir per hari untuk konsumsi sendiri dan keluarga. Dokter akhirnya mengurangi resep obat saya hingga menjadi 1/4 dari biasanya. Anggaran perawatan kesehatan saya turun drastis, kini hanya sekitar Rp 2-3 juta saja per bulannya. Saya menghemat Rp 80 jutaan tiap tahun. Itu penghematan yang lumayan. Tentu saja saya tetap rajin memeriksakan diri ke dokter, tetapi yang terpenting adalah saya dapat mengurangi konsumsi obat. Kondisi saya setahun terakhir Gula: 110-170 mg/dl, LDL: 100-135 mg/dl. Vertigo nyaris tidak pernah muncul lagi. Jantung dan liver saya juga menjadi jauh lebih sehat. Terima kasih Kefir, saya sangat beruntung bisa mengenal anda!
MAAG KOLESTEROL GULA DARAH TINGGI
Tn. Peter (Surabaya), 47 th:
Saya seorang usahawan aktif sejak berusia 25 tahun. Sering karena kesibukan saya, pola makan saya menjadi tidak teratur, sering terlambat makan dan jika ada kesempatan untuk makan, menjadi tidak terkendali. Saya makan apa saja yang bisa dimakan. Gula, gorengan, sate, gulai, junk food dan segala makanan berkolesterol tinggi lainnya. Saya juga peminum kopi kelas berat. Tidak perlu menunggu lama, umur 30 saya akhirnya terserang maag akut. Lima tahun kemudian giliran kolesterol jahat meneror saya dengan kadar diatas 130 mg/dl. Tekanan darah naik. Jantung saya mulai sering berdebar tak terkendali, terutama pada saat stres pekerjaan. Saya lalu menjalani pengobatan modern sekaligus rajin mengkonsumsi ramuan Tiongkok. Sejauh ini sangat menolong. Namun biaya perawatan kesehatan yang saya keluarkan sangat 'lumayan', sekitar 4-5 juta rupiah per bulannya. Setidaknya saya sudah mengeluarkan biaya hampir seperempat milyar rupiah dalam 4 tahun, hanya untuk perawatan kesehatan saja. Itu terjadi sebelum saya mengenal Kefir secara tidak sengaja (yang ternyata merubah hidup saya).
Beruntung, sekitar 2 tahun yang lalu saya bertemu dengan Kefir. Saat itu saya belum mengenal kefir sama sekali, dan agak ragu, tidak mau percaya begitu saja dengan Kefir, hari itu juga saya browsing internet via laptop untuk mempelajari segala sesuatu mengenai mahluk yang bernama kefir itu. Informasi yang saya dapat di internet sungguh sangat mencengangkan saya. Saya lalu belajar Kefir. Saya memproduksi 2-3 liter per hari untuk konsumsi saya dan keluarga. Hasilnya sangat luar biasa! Sebulan sejak rajin mengkonsumsi kefir, gangguan maag saya nyaris tak pernah muncul lagi, kolesterol terkendali dibawah 120 mg/dl, gula darah sangat normal. Bahkan berat badan saya turun dari 80kg (gemuk) menjadi 70 kg (ideal ++) hanya dalam waktu setengah tahun. Kini saya hanya menjalani check up tiap 4 bulan sekali. Konsumsi herbal Tiongkok yang pahit bisa saya kurangi menjadi 1/3 dari biasanya. Biaya perawatan kesehatan saya turun dari Rp 4-5 juta menjadi hanya Rp 1 jutaan saja per bulannya. Saya merasa sangat sehat! Finansial saya juga ikut sehat! Salut untuk Kefir! Thanx, sukses selalu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar