Dalam situsnya yang sangat terkenal, : Dominic N. Anfiteatro dari Adelaide, menguraikan sebagai berikut :
It is said that the orthodox tribes-people of Northern Caucasus Mountains, were gifted kefir grains possibly by the Prophet Mohammed over 1,400 years ago. It is also said that these folks referred to kefir grains as The grains of the Prophet Mohammed and the culture product, kefir, The drink of the Prophet.Bagaimana Kefir yang merupakan warisan rahasia masyarakat kaukasus ini, berikut ceriteranya (diterjemahkan dari situs Dom’s Kefir in site):
Di awal abad kedua puluh, Lembaga Kedokteran Rusia ingin meneliti biji kefir yang tersohor itu. Sayang, saat itu sulit sekali mencari biji kefir di Rusia. Karenanya lembaga negara tersebut secara resmi meminta bantuan kepada Blandov bersaudara, kakak beradik pemilik sebuah pabrik keju di kota Kislovodsk, utara Kaukasus. Kedua Blandov setuju—meski mungkin bingung juga. Maklumlah, sebab memang biji kefir masih dirahasiakan para pemiliknya, yakni masyarakat Islam di Kaukasus. Tak mungkin dengan meminta begitu saja biji kefir akan sampai di tangan. Jadi bagaimana cara memperolehnya?
Kebetulan waktu itu ada seorang wanita muda cantik yang bekerja pada mereka. Irina Sakharova namanya. Blandov bersaudara mendapat ide, mengajak Irina untuk menyusun rencana memperoleh biji kefir. Irina pun setuju. Maka berangkatlah ia seorang diri ke selatan, ke Kaukasus. Tak lama kemudian ia berkenalan dengan seorang pangeran di sana, Bek-Mirza Barchorov. Dengan kecantikannya Irina berhasil memikat lelaki itu. Namun saat Irina mengatakan ingin meminta sejumlah biji kefir untuk dibawa pulang, Barchorov berbalik curiga dan menolak.
Gagal dengan segala bujuk rayu, kembalilah Irina ke Rusia. Di tengah jalan ia diculik oleh kaki tangan Bek-Mirza Barchorov. Ternyata pangeran itu telah "jatuh cinta" dan tak mau kehilangan Irina; ia mengirim suruhannya untuk menculik Irina dan memaksanya menikah. Untunglah, kedua majikannya datang menolong. Perkara penculikan ini pun dibawa ke pengadilan Rusia dengan Bek-Mirza Barchorov sebagai terdakwanya, dan . Irina bersedia melepaskan tuntutan dengan ganti rugi biji kefir. Maka berhasillah ia dan kedua majikannya memperoleh biji tersebut. September 1908, sejumlah bijih Kefir masuk ke Rusia.
Tahun 1973 Irina, saat itu berusia 85 tahun, memperoleh penghargaan dari Menteri Industri Makanan Soviet atas perannya dalam membawa kefir ke Rusia.
It is said that the orthodox tribes-people of Northern Caucasus Mountains, were gifted kefir grains possibly by the Prophet Mohammed over 1,400 years ago. It is also said that these folks referred to kefir grains as The grains of the Prophet Mohammed and the culture product, kefir, The drink of the Prophet.Bagaimana Kefir yang merupakan warisan rahasia masyarakat kaukasus ini, berikut ceriteranya (diterjemahkan dari situs Dom’s Kefir in site):
Di awal abad kedua puluh, Lembaga Kedokteran Rusia ingin meneliti biji kefir yang tersohor itu. Sayang, saat itu sulit sekali mencari biji kefir di Rusia. Karenanya lembaga negara tersebut secara resmi meminta bantuan kepada Blandov bersaudara, kakak beradik pemilik sebuah pabrik keju di kota Kislovodsk, utara Kaukasus. Kedua Blandov setuju—meski mungkin bingung juga. Maklumlah, sebab memang biji kefir masih dirahasiakan para pemiliknya, yakni masyarakat Islam di Kaukasus. Tak mungkin dengan meminta begitu saja biji kefir akan sampai di tangan. Jadi bagaimana cara memperolehnya?
Kebetulan waktu itu ada seorang wanita muda cantik yang bekerja pada mereka. Irina Sakharova namanya. Blandov bersaudara mendapat ide, mengajak Irina untuk menyusun rencana memperoleh biji kefir. Irina pun setuju. Maka berangkatlah ia seorang diri ke selatan, ke Kaukasus. Tak lama kemudian ia berkenalan dengan seorang pangeran di sana, Bek-Mirza Barchorov. Dengan kecantikannya Irina berhasil memikat lelaki itu. Namun saat Irina mengatakan ingin meminta sejumlah biji kefir untuk dibawa pulang, Barchorov berbalik curiga dan menolak.
Gagal dengan segala bujuk rayu, kembalilah Irina ke Rusia. Di tengah jalan ia diculik oleh kaki tangan Bek-Mirza Barchorov. Ternyata pangeran itu telah "jatuh cinta" dan tak mau kehilangan Irina; ia mengirim suruhannya untuk menculik Irina dan memaksanya menikah. Untunglah, kedua majikannya datang menolong. Perkara penculikan ini pun dibawa ke pengadilan Rusia dengan Bek-Mirza Barchorov sebagai terdakwanya, dan . Irina bersedia melepaskan tuntutan dengan ganti rugi biji kefir. Maka berhasillah ia dan kedua majikannya memperoleh biji tersebut. September 1908, sejumlah bijih Kefir masuk ke Rusia.
Tahun 1973 Irina, saat itu berusia 85 tahun, memperoleh penghargaan dari Menteri Industri Makanan Soviet atas perannya dalam membawa kefir ke Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar